Panduan Lengkap Tes Masuk Anggota Polri 2016 Part 1
Infoguru --- Tahapan seleksi brigadir polri , berikut yakni semua pemaparan dan semua tes yang hendak di tinggalkan para casis sebelum bisa di terima menjadi anggota brigadir plri , mari simak warta selengkapnya .
1. Pemeriksaan Kesehatan tahap 1
Pemeriksaan Keshatan tahap 1 , termasuk :
bentuk kepala;
bentuk kaki (normal , X atau O);
bentuk telapak kaki;
varikokel;
varices;
ambeien;
THT (Telinga , Hidung dan Tenggorakan);
pengecekan Tekanan Darah (normal , darah rendah atau darah tinggi);
tes nadi (per menit);
pengukuran tinggi dan berat badan;
tes kesehatan mata.
Sistem Penilaian
Sistem Penilaian untuk Pemeriksaan Kesehatan tahap 1 berupa nilai kualitatif dan kuantiatif yakni :
Nilai B yakni 70 hingga dengan 75
Nilai C yakni 60 hingga dengan 67
Nilai K1 yakni 55 hingga dengan 57
Nilai K2 yakni 50
Memenuhi syarat (MS) stakes I dan 2 (nilai B/C);
Memenuhi syarat , stakes 3 (nilai K1) dengan catatan “K1” tidak sanggup diubah menjadi nilai B/C;
Tidak menyanggupi syarat , stakes 4 (nilai K2) tidak sanggup diluluskan dengan pertimbangan alasannya kelainan kesehatan.
2. Pemeriksaan Psikologi
Ujian Psikologi (tingkat daerah) , termasuk aspek-aspek selaku berikut :
faktor kecerdasan
kecerdasan umum;
kemampuan praktis;
kemampuan verbal;
kemampuan abstrak.
faktor kepribadian
prososial;
pengendalian diri;
penyesuaian diri;
kepercayaan diri.
faktor minat
prosedural;
pelayanan sosial;
adil;
kebenaran;
demokratis;
humanisme.
sikap kerja
kecepatan;
daya tahan;
ketelitian.
Sistem Penilaian
nilai psikologi diwujudkan dalam skala 0 hingga 100 dengan klasifikasi selaku berikut
0 – 40 : Kurang sekali;
41 – 60 : Kurang;
61 – 80 : cukup;
81 – 100 : Baik.
nilai psikologi dinyatakan menyanggupi syarat (MS) yakni 61 ke atas , dan tidak menyanggupi syarat (TMS) yakni 60 ke bawah.
3. Tes Akademik Brigadir Polisi
Mata pelajaran yang hendak diujikan , termasuk :
pengetahuan biasa (muatan lokal);
bahasa Inggris;
bahasa Indonesia.
Pelaksanaan Ujian Akademik dan Koreksi :
untuk pelaksanaan cobaan Akademik secara tertulis memakai Lembar Jawaban Komputer (LJK);
dilaksanakan one day test kecuali dalam suasana tertentu;
pemeriksaan atau koreksi hasil cobaan dilaksanan secara transparan memakai komputer , scanner yang sebelumnya atau pada di saat itu diaudit oleh ahlinya;
saat itu juga akhirnya diperlihatkan terhadap Casis.
Sistem Penilaian
penilaian hasil tes/ujian berupa objektif:
kuantitatif berukuran 0 – 100;
yang diberi nilai cuma jawaban yang betul;
jawaban yang salah dan tidak memberi jawaban tidak diberi nilai.
pembobotan materi tes/ujian
pengetahuan biasa x 35;
bahasa Inggris x 35;
bahasa Indonesia x 30.
nilai final akademik
nilai final akademik yakni penjumlahan dari ketiga mata pelajaran sesudah masing-masing dikalikan dengan bobot , kemudian dibagi 100. Adapun rumus nilai akademik selaku berikut.
4. Pemeriksaan Kesehatan tahap II
Prosedur Pemeriksaan Kesehatan tahap II
Pemeriksaan foto Toraks;
Pemeriksaan elektrokardiografi (EKG);
Pemeriksaan Laboratorium :
urine , termasuk :
kejernihan;
berat jenis (BJ);
tingkat keasaman;
leukosit;
nitrit;
protein;
reduksi;
urobilinogen;
keton;
bilirubin;
eritrosit;
sedimen;
darah , termasuk :
hemoglobin;
leukosit;
eritrosit;
trombosit;
hematokrit;
laju endap darah;
hitung jenis;
kimia darah , termasuk :
serum glutamat piruvate transaminase (SGPT);
gula darah puasa.
Sistem Penilaian
Sistem Penilaian untuk Pemeriksaan Kesehatan tahap II berupa nilai kualitatif dan kuantiatif yakni :
Nilai B yakni 70 hingga dengan 75
Nilai C yakni 60 hingga dengan 67
Nilai K1 yakni 55 hingga dengan 57
Nilai K2 yakni 50
Memenuhi syarat (MS) stakes I dan 2 (nilai B/C);
Memenuhi syarat , stakes 3 (nilai K1) dengan catatan “K1” tidak sanggup diubah menjadi nilai B/C;
Tidak menyanggupi syarat , stakes 4 (nilai K2) tidak sanggup diluluskan dengan pertimbangan alasannya kelainan kesehatan.
5. Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
Materi investigasi kesehatan jiwa , termasuk :
Gangguan Mental Organik :
Demensia;
Sindroma amnesia organik;
Delirium;
Gangguan kepribadian dan sikap respon disfungsi atau kerusakan otak organik.
Gangguan mental dan sikap respon penggunaan zat psikoaktif;
Gangguan Psikotik :
Skizofrenia;
Gangguan Waham menetap;
Gangguan Psikotik Akut dan sementara.
Gangguan Suasana perasaan :
Gangguan Manik;
Gangguan Afektif Bipolar;
Gangguan Depresif.
Gangguan Neurotik
Gangguan Kepribadian :
Gangguan Kepribadian Khas;
Gangguan Kebiasaan dan Impuls;
Gangguan Identitas Jenis Kelamin;
Gangguan psikologis dan sikap yang berafiliasi dengan pertumbuhan dan orientasi seksual.
Yang perlu disediakan oleh penerima :
memakai kemeja warna putih dan celana panjang materi warna hitam;
peralatan tulis (ballpoint pens , bold liner pens , penghapus pulpen (tipp-ex) , pensil , , penghapus pensil dan ganjal lembar ujian.
6. Kesamaptaan A
Lari 12 menit
peserta dibagi dalam beberapa kalangan menurut nomor urut cobaan , selanjutnya kalangan pertama sesudah melakukan pemanasan , menuju garis start , kemudian kalangan selanjutnya untuk antisipasi dan melakukan pemanasan , demikian seterusnya
starter merangkap timer (pemegang stop watch) memberi instruksi “bersedia , siap , ya” dan pribadi menggugah stop watch
setelah instruksi “ya” penerima pribadi lari mengelilingi lapangan dengan arah bertentangan jarum jam mengikuti garis lintasan selama 12 menit
petugas starter/timer menunjukkan lewat pengeras bunyi bahwa waktu sudah berlangsung 2 , 4 , 6 , 8 , 10 menit serta pada di saat 10 detik terakhir menyediakan hitungan mundur 10 , 9 , 8 dan seterusnya hingga dengan hitungan 1 diakhiri dengan tanda peluit panjang
setelah petugas starter/timer meniup peluit panjang , timer menunjukkan bahwa waktu sudah habis , biar penerima berhenti melepaskan nomor dada dan berlangsung berbalik arah menuju tempat istirahat
koordinator kesamaptaan “A” (lari 12 menit) menyediakan peringatan/teguran terhadap penerima yang masih melakukan lari atau jalan apabila tanda waktu 12 menit sudah dibunyikan ( Humas Polri)
Panduan Part 1 |
Pemeriksaan Keshatan tahap 1 , termasuk :
bentuk kepala;
bentuk kaki (normal , X atau O);
bentuk telapak kaki;
varikokel;
varices;
ambeien;
THT (Telinga , Hidung dan Tenggorakan);
pengecekan Tekanan Darah (normal , darah rendah atau darah tinggi);
tes nadi (per menit);
pengukuran tinggi dan berat badan;
tes kesehatan mata.
Sistem Penilaian
Sistem Penilaian untuk Pemeriksaan Kesehatan tahap 1 berupa nilai kualitatif dan kuantiatif yakni :
Nilai B yakni 70 hingga dengan 75
Nilai C yakni 60 hingga dengan 67
Nilai K1 yakni 55 hingga dengan 57
Nilai K2 yakni 50
Memenuhi syarat (MS) stakes I dan 2 (nilai B/C);
Memenuhi syarat , stakes 3 (nilai K1) dengan catatan “K1” tidak sanggup diubah menjadi nilai B/C;
Tidak menyanggupi syarat , stakes 4 (nilai K2) tidak sanggup diluluskan dengan pertimbangan alasannya kelainan kesehatan.
2. Pemeriksaan Psikologi
Ujian Psikologi (tingkat daerah) , termasuk aspek-aspek selaku berikut :
faktor kecerdasan
kecerdasan umum;
kemampuan praktis;
kemampuan verbal;
kemampuan abstrak.
faktor kepribadian
prososial;
pengendalian diri;
penyesuaian diri;
kepercayaan diri.
faktor minat
prosedural;
pelayanan sosial;
adil;
kebenaran;
demokratis;
humanisme.
sikap kerja
kecepatan;
daya tahan;
ketelitian.
Sistem Penilaian
nilai psikologi diwujudkan dalam skala 0 hingga 100 dengan klasifikasi selaku berikut
0 – 40 : Kurang sekali;
41 – 60 : Kurang;
61 – 80 : cukup;
81 – 100 : Baik.
nilai psikologi dinyatakan menyanggupi syarat (MS) yakni 61 ke atas , dan tidak menyanggupi syarat (TMS) yakni 60 ke bawah.
3. Tes Akademik Brigadir Polisi
Mata pelajaran yang hendak diujikan , termasuk :
pengetahuan biasa (muatan lokal);
bahasa Inggris;
bahasa Indonesia.
Pelaksanaan Ujian Akademik dan Koreksi :
untuk pelaksanaan cobaan Akademik secara tertulis memakai Lembar Jawaban Komputer (LJK);
dilaksanakan one day test kecuali dalam suasana tertentu;
pemeriksaan atau koreksi hasil cobaan dilaksanan secara transparan memakai komputer , scanner yang sebelumnya atau pada di saat itu diaudit oleh ahlinya;
saat itu juga akhirnya diperlihatkan terhadap Casis.
Sistem Penilaian
penilaian hasil tes/ujian berupa objektif:
kuantitatif berukuran 0 – 100;
yang diberi nilai cuma jawaban yang betul;
jawaban yang salah dan tidak memberi jawaban tidak diberi nilai.
pembobotan materi tes/ujian
pengetahuan biasa x 35;
bahasa Inggris x 35;
bahasa Indonesia x 30.
nilai final akademik
nilai final akademik yakni penjumlahan dari ketiga mata pelajaran sesudah masing-masing dikalikan dengan bobot , kemudian dibagi 100. Adapun rumus nilai akademik selaku berikut.
4. Pemeriksaan Kesehatan tahap II
Prosedur Pemeriksaan Kesehatan tahap II
Pemeriksaan foto Toraks;
Pemeriksaan elektrokardiografi (EKG);
Pemeriksaan Laboratorium :
urine , termasuk :
kejernihan;
berat jenis (BJ);
tingkat keasaman;
leukosit;
nitrit;
protein;
reduksi;
urobilinogen;
keton;
bilirubin;
eritrosit;
sedimen;
darah , termasuk :
hemoglobin;
leukosit;
eritrosit;
trombosit;
hematokrit;
laju endap darah;
hitung jenis;
kimia darah , termasuk :
serum glutamat piruvate transaminase (SGPT);
gula darah puasa.
Sistem Penilaian
Sistem Penilaian untuk Pemeriksaan Kesehatan tahap II berupa nilai kualitatif dan kuantiatif yakni :
Nilai B yakni 70 hingga dengan 75
Nilai C yakni 60 hingga dengan 67
Nilai K1 yakni 55 hingga dengan 57
Nilai K2 yakni 50
Memenuhi syarat (MS) stakes I dan 2 (nilai B/C);
Memenuhi syarat , stakes 3 (nilai K1) dengan catatan “K1” tidak sanggup diubah menjadi nilai B/C;
Tidak menyanggupi syarat , stakes 4 (nilai K2) tidak sanggup diluluskan dengan pertimbangan alasannya kelainan kesehatan.
5. Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
Materi investigasi kesehatan jiwa , termasuk :
Gangguan Mental Organik :
Demensia;
Sindroma amnesia organik;
Delirium;
Gangguan kepribadian dan sikap respon disfungsi atau kerusakan otak organik.
Gangguan mental dan sikap respon penggunaan zat psikoaktif;
Gangguan Psikotik :
Skizofrenia;
Gangguan Waham menetap;
Gangguan Psikotik Akut dan sementara.
Gangguan Suasana perasaan :
Gangguan Manik;
Gangguan Afektif Bipolar;
Gangguan Depresif.
Gangguan Neurotik
Gangguan Kepribadian :
Gangguan Kepribadian Khas;
Gangguan Kebiasaan dan Impuls;
Gangguan Identitas Jenis Kelamin;
Gangguan psikologis dan sikap yang berafiliasi dengan pertumbuhan dan orientasi seksual.
Yang perlu disediakan oleh penerima :
memakai kemeja warna putih dan celana panjang materi warna hitam;
peralatan tulis (ballpoint pens , bold liner pens , penghapus pulpen (tipp-ex) , pensil , , penghapus pensil dan ganjal lembar ujian.
6. Kesamaptaan A
Lari 12 menit
peserta dibagi dalam beberapa kalangan menurut nomor urut cobaan , selanjutnya kalangan pertama sesudah melakukan pemanasan , menuju garis start , kemudian kalangan selanjutnya untuk antisipasi dan melakukan pemanasan , demikian seterusnya
starter merangkap timer (pemegang stop watch) memberi instruksi “bersedia , siap , ya” dan pribadi menggugah stop watch
setelah instruksi “ya” penerima pribadi lari mengelilingi lapangan dengan arah bertentangan jarum jam mengikuti garis lintasan selama 12 menit
petugas starter/timer menunjukkan lewat pengeras bunyi bahwa waktu sudah berlangsung 2 , 4 , 6 , 8 , 10 menit serta pada di saat 10 detik terakhir menyediakan hitungan mundur 10 , 9 , 8 dan seterusnya hingga dengan hitungan 1 diakhiri dengan tanda peluit panjang
setelah petugas starter/timer meniup peluit panjang , timer menunjukkan bahwa waktu sudah habis , biar penerima berhenti melepaskan nomor dada dan berlangsung berbalik arah menuju tempat istirahat
koordinator kesamaptaan “A” (lari 12 menit) menyediakan peringatan/teguran terhadap penerima yang masih melakukan lari atau jalan apabila tanda waktu 12 menit sudah dibunyikan ( Humas Polri)
Tidak ada komentar untuk "Panduan Lengkap Tes Masuk Anggota Polri 2016 Part 1"
Posting Komentar