Naskah Pidato Mendikbud Pada Hari Pendidikan Nasional| 2 Mei 2016

Berikut ini kami sampaikan Pidato Mendikbud Pada Hari Pendidikan Nasional , 2 Mei 2016 yang dikutip lewat kemdikbud.go.id 

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ,
Salam makmur untuk kita semua , Hari ini kita kembali merayakan Hari Pendidikan Nasional. Mari kita panjatkan puji  dan puja ke hadirat Allah SWT , Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang , atas ijin , rahmat dan karunia-Nya kita sanggup kembali berkumpul merayakan semangat , capaian dan impian pendidikan dan kebudayaan bangsa. 

Kepada   para   pegiat   pendidikan   di   seluruh   penjuru   Nusantara ,   ijinkan   saya  menyodorkan apresiasi  atas peran  aktifnya  dalam  mencerdaskan  saudara  sebangsa.  Kepada  Ibu  dan  Bapak  pendidik  di  seluruh  jenjang ,  yang  tak  lelah  menyalurkan pemikiran ,  membuka  jalan  pencerahan ,  dan  membangkitkan  asa  setiap  insan  yang dididiknya biar menjadi insan yang berkarakter , berpengetahuan dan menampilkan faedah bagi sekitarnya , ijinkan saya atas nama pemerintah menghaturkan rasa hormat mendalam. 


Naskah Pidato Mendikbud Pada Hari Pendidikan Nasional , 2 Mei 2016

Ibu , Bapak dan Hadirin yang mulia ,
Hari  Pendidikan  Nasional  kita  rayakan  sebagai  hari  kesadaran  tentang  pentingnya kualitas  manusia.  Presiden  Jokowi  menggariskan  bahwa  Indonesia  akan  menjadi bangsa yang disegani dunia dan akan  sukses dalam aneka macam persaingan era global jika tinggi  kualitas  manusianya.  manusia  yang  terdidik  dan  tercerahkan  adalah  kunci kemajuan  bangsa.  Segala  capaian  yang  kita  raih  sebagai  individu  maupun  selaku bangsa  kolektif  tak  lepas  dari  persinggungan  dengan  pendidikan.  Mutu  dan  jenjang pendidikan memiliki efek besar pada ruang peluang untuk maju dan sejahtera. Maka memastikan  setiap  manusia  Indonesia  mendapatkan  akses  pendidikan  yang  berkualitas sepanjang hidupnya sama dengan menegaskan kejayaan dan keberlangsungan bangsa

Dunia di sekarang ini yakni dunia yang sungguh berlawanan dengan dunia beberapa dekade lalu. Perubahan  terjadi  begitu  cepat  dalam  skala  eksponensial  yang  tidak  pernah  dijumpai dalam  sejarah  umat  manusia  sebelumnya.  Revolusi  teknologi  menjadi  pendorong lompatan  perubahan  yang  akan  berpengaruh  pada  cara  kita  hidup ,  cara  kita  melakukan pekerjaan dan tentunya , cara kita belajar. Meramalkan masa depan menjadi kian ketat sebab ketidakpastian pergantian yang ada. Namun yang mesti kita pastikan terhadap bawah umur kita  adalah  bahwa  kita  memberikan  dukungansepenuhnya  kepada  mereka  untuk merencanakan diri menjangkau peluang yang terpampang di hadapannya.

Salah  satu  dukungan  yang  perlu  kita  berikan  pada  anak-anak  Indonesia  yakni menegaskan bahwa apa yang mereka pelajari di sekarang ini yakni apa yang memang mereka perlukan untuk menjawab tantangan jamannya. Keterampilan utuh yang diinginkan oleh  anak-anak  Indonesia  di  abad  21  ini  mencakup  tiga  komponen  yaitu  mutu abjad , kesanggupan literasi , dan kompetensi.

Karakter  terdiri  dari  dua  bagian.  Pertama ,  karakter  moral ,  sesuatu  yang  sering  kita bicarakan. Karaker moral itu antara lain yakni nilai Pancasila , keimanan , ketakwaan , intergitas , kejujuran , keadilan , tenggang rasa , rasa welas asih , sopan santun. Yang kedua dan tak kalah pentingnya yakni abjad kinerja. Di antara abjad kinerja yakni perjuangan ,  ulet ,  handal ,  rasa  ingin  tahu ,  inisiatif ,  gigih ,  kesanggupan menyesuaikan diri ,  dan kepemimpinan. Kita ingin bawah umur Indonesia menumbuhkan kedua potongan abjad ini secara seimbang. Kita tidak ingin bawah umur Indonesia menjadi anak yang jujur namun malas , atau tekun namun culas. Keseimbangan abjad baik ini akan menjadi pemandunya dalam menghadapi lingkungan pergantian yang begitu cepat.

Literasi  dasar  menjadi  komponen  kemampuan  abad  21  yang  perlu  kita  amati berikutnya. Literasi  dasar  memungkinkan  anak-anak  meraih  ilmu  dan  kesanggupan yang lebih tinggi serta menerapkannya terhadap kehidupan hariannya. Bila selama ini kita  berfokus  pada  literasi  baca-tulis  dan  berhitung  yang  masih  harus  kita  perkuat , maka  kini  kita  perlu  pula  memperhatikan  literasi  sains ,  literasi  teknologi ,  literasi finansial dan literasi budaya.

Terakhir dan tak kalah pentingnya yakni komponen kompetensi. Abad 21 menuntut bawah umur Indonesia bisa menghadapi masalah-masalah yang kompleks dan tidak terstruktur.   Maka   mereka   membutuhkan   kompetensi   kemampuan   kreativitas , kesanggupan berpikir kritis dan memecahkan problem , kesanggupan komunikasi serta kesanggupan kolaborasi.

bu , Bapak , dan Hadirin yang mulia ,Setiap  anak  lahir  sebagai  pembelajar ,  tumbuh  sebagai  pembelajar.  Kita  semua menyaksikan sendiri betapa bawah umur terlahir dengan rasa ingin tahu yang besar dan keberanian  untuk  mencoba.  Proses  belajarnya  didapatkan  melalui  permainan  dan petualangan.  Lalu saat  ia  mulai  melangkah  masuk  ke  sekolah ,  ia  mulai  berhadapan dengan struktur dan aneka macam peraturan selaku potongan dari suatu model penduduk mini. Struktur dan aneka macam peraturan yang dia hadapi ini sanggup mengarahkan mereka terus menjadi pembelajar , atau justru sebaliknya , meredupkan kehendak belajarnya.

Adalah kiprah kita semua untuk menegaskan binar keingintahuan di mata setiap anak Indonesia ,  serta  api  semangat  berkarya  di  dalam  dirinya  tidak  akan  padam.  Adalah tugas   kita   memberikan   ruang   bagi   anak-anak   Indonesia   untuk   berkontribusi , mengembangkan dirinya , mengembangkan masyarakatnya , mengembangkan kebudayaan bangsanya. Rasa yakin dari orang remaja terhadap bawah umur untuk berkarya dan ikut menjinjing kebudayaan kita terus bergerak melangkah maju yakni kunci perkembangan negara.

Ibu , Bapak dan Hadirin yang berbahagia ,Hari Pendidikan Nasional ini kita rayakan sebab kita tergolong di antara yang sudah mencicipi dampaknya. Maka pada bulan Mei ini , di mana Hari Pendidikan Nasional terletak ,  ayo  kita  ikut  bergerak ,  ikut  terlibat  dalam  memperluas  dampak  pendidikan terhadap  saudara-saudara  sebangsa  yang  belum  sepenuhnya  merasakan  peluang itu. Karena itulah pada tahun ini kita memutuskan tema “Nyalakan Pelita , Terangkan Cita-cita” selaku tema keriaan Hari Pendidikan Nasional. Kita ingin pendidikan sungguh-sungguh berperan selaku pelitabagi setiap anak Indonesia yang mau menjadikannya bisa melihat  peluang ,  mendorong  perkembangan ,  menumbuhkan  abjad ,  dan  menampilkan kejernihan dalam menata dan merencanakan masa depannya.

Mari kita perluas keriaan pendidikan dan kebudayaan selama sebulan ke depan. Kita bayar  balik  apa  yang  telah  kita  dapatkan  dari  pendidikan ,  kita  gelorakan  semangat bergerak untuk pendidikan , dan kita teruskan ikhtiar bareng ini. 

Kepada semua yang sudah mencicipi faedah pendidikan dan di bulan pendidikan ini , sapalah  para pendidik  kita  dulu.    Tanyakan  kabarnya ,  ucapkan  terima  kasih  dan tunjukkan apreasiasi pada mereka , para pendidik dan pejuang pendidikan. Lalu mari sama-sama kita menetapkan bahwa ikhtiar mengembangkan pendidikan akan kita teruskan dan kembangkan.

Semoga Allah SWT , Tuhan Yang Maha Melapangkan dan Maha Meninggikan , senantiasa meridhai ikhtiar kita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa kita tercinta. 

Selamat Hari Pendidikan Nasional ,Selamat merayakan dan menyemarakkan bulan pendidikan dan kebudayaan.
 
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar untuk "Naskah Pidato Mendikbud Pada Hari Pendidikan Nasional| 2 Mei 2016"