Bersihkan Pns Hantu Anak 8 Tahun Memperoleh Honor Guru Di Nigeria

Assalamu'alaikum , , , , , salam makmur untuk kita semua , , ,kali ini kami akan menginformasika keterangan terkait PNS  ' hantu '  dan anak sanggup honor PNS , , untuk lebih jelasnya silahkan baca postingan dibawah ini , , , , , , , , , , ,

Tidak ada bawah umur yang memang sungguh-sungguh menjadi guru , namun selaku murid.

Kasus korupsi di Nigeria 'memanfaatkan' bawah umur selaku bab dari penipuan identitas untuk mendapat honor selaku guru.

http://cdn.tmpo.co/data/2015/01/20/id_362671/



Pejabat di negara bab Bauchi , di sebelah timur bahari negara itu , menerima ada honor guru yang diberikan terhadap anak berusia delapan tahun.

Aksi penipuan identitas ini -antara lain para pegawai negeri 'yang tidak pernah ada' tetapi mendapat gaji- berjalan secara meluas , seumpama dilaporkan wartawan BBC di Nigeria.

Presiden Nigeria tuduh operator ponsel suburkan Boko Haram
Nigeria membersihkan 20.000 lebih 'pegawai negeri hantu'
Akhir Februari kemudian pemerintah sentra Nigeria sukses membersihkan lebih dari 20.000 pegawai negeri 'hantu' , yang mendapat honor walau yang bersangkutan gotong royong tidak pernah ada.

Pembersihan pegawai negeri 'hantu' diperkirakan menghasilkan pemerintah meminimalkan sekitar Rp154 miliar setiap bulannya , dengan perkiraan setiap pegawai mendapat honor bulanan sebesar Rp6 ,7 juta atau sekitar US$500.

Anjloknya harga minyak dunia menghasilkan negara penghasil minyak ini mesti mengerjakan pengurangan besar-besaran.

Dalam permasalahan di negara bab Bauchi , auditor lazim , Abubakar Gabi , menyampaikan mereka sukses menyelamatkan jutaan dolar melalui investigasi kembali daftar para pegawai.

Gabi menyertakan didapatkan ribuan pekerja dan pensiun tidak pernah ada tetapi mendapat honor dan duit pensiun.

( Sumber :news.detik.com)

Demikian keterangan yang sanggup kami sampaikan agar berfaedah untuk kita semua , ,Salam guru indonesia , , , , ,!!

Tidak ada komentar untuk "Bersihkan Pns Hantu Anak 8 Tahun Memperoleh Honor Guru Di Nigeria"