Sekolah Sepanjang Hari Sarat Rampas Interaksi Anak Dan Orang Tua
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh , , , , Salam Sejahtera untuk Kita Semua!!
Terkait dengan tawaran dari KEMENDIKBUD mengenai FULL DAY SCHOOL sekarang menuai PRO dan Kontra , Namun kali ini kami akan mengangkat info KONTRANYA , penasaran?? untuk lebih jelasnya silahkan baca info di bawah ini , , , , , , ,
Anak-anak lebih baik seharian di sekolah. Orang bau tanah mereka sibuk , tidak ada waktu untuk mereka. Makara lebih baik bawah umur direpotkan di sekolah , mereka gres pulang di saat orang bau tanah pulang kerja.
Itu merupakan ide Mendikbud soal pendidikan. Saya jadi berpikir , ini Menteri Pendidikan atau Menteri Perindustrian?
Gambaran mengenai orang bau tanah yang sungguh sibuk merupakan citra di kota besar dengan segala kemacetannya. Di daerah orang hidup lebih santai. Apalagi di pedesaan , petani tidak melakukan pekerjaan hingga malam. Sepertinya menteri ini lupa bahwa 70 persen lebih penduduk kita tinggal di desa.
Tapi terlepas dari soal itu , pendidikan semestinya memperbanyak interaksi antara anak dengan orang bau tanah , bukan menghilangkannya. Hanya sebab kita menyekolahkan anak , tidak mempunyai arti tanggung jawab mendidik anak gugur.
Kalau orang bau tanah sibuk , mereka mesti didorong untuk menyisakan waktu , bukan malah membiarkan mereka jauh dari anak-anak.
Rasanya tidak perlu lagi aku jabarkan argumen soal pentingnya interaksi dengan anak. Kalau masih ada yang mencurigai hal itu , sebaiknya mereka punya anak dari tabung saja , pakai mesin-mesin pembiakan.
Anak dikandung oleh ibunya , dalam pertolongan ayahnya , lalu diasuh oleh keduanya , bareng anggota keluarga yang lain. Itu metode yang alami.
Bagi aku , anak mesti berkembang dalam interaksi yang bersahabat dengan orang tua. Makanya aku mengkampanyekan desain orang bau tanah merupakan guru bagi bawah umur mereka.
Meski sibuk dengan kendala pekerjaan , aku tetap menyisakan waktu untuk mendampingi bawah umur belajar. Baik di saat pulang kerja maupun tamat pekan.
Pada di saat aku pulang , bawah umur sudah cukup istirahat , siap berinteraksi dengan saya. Bayangkan kalau ide menteri tadi dijalankan , kami pulang ke tempat tinggal , bawah umur letih , pribadi tidur. Kapan berinteraksi dengan keluarga?
Bagi aku pendidikan bukan sekedar soal berapa usang anak di sekolah , namun soal bagaimana sekolah membentuk aksara mereka.
Sekolah kita bagi aku sudah hingga pada level yang sungguh mengerikan. Sekolah sudah jadi gudang pelajaran , dengan bahan pelajaran bertumpuk tinggi , menguras ruang interaksi dan keleluasaan anak.
Sekolah yang itupun masih akan ditambah lagi dengan banyak sekali jenis les dan pelajaran agama , seumpama ide Pak Menteri. Ini sekolah atau pabrik?
( Sumber : edukasi.kompas.com)
Demikian pemberitahuan yang sanggup kami sampaikan mudah-mudahan berharga buat anda semua , , terima kasih sudah berkunjung ke laman kami tetap ikuti gunjingan terupdate dari kami setiap harinya , , ,
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh , ,
Tidak ada komentar untuk "Sekolah Sepanjang Hari Sarat Rampas Interaksi Anak Dan Orang Tua"
Posting Komentar