Sebanyak 9 Ribu Orang Guru| Honorer Bakal Dipilih Untuk Mengisi Kekosongan Di Sma/Smk

Sahabat pembaca Info guru Honorer , sudah tahukah anda bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Timur (Dikbud Jatim) akan memetakan jumlah guru untuk menyanggupi keperluan sekolah di daerah tersebut. Ini dijalankan alasannya yaitu Dikbud Jatim sedang bersiap menemukan pelimpahan kewenangan SMA/SMK dari pemerintah kabupaten/kota.

Saat ini di Jatim terdapat 36 ribu guru PNS. Hingga 2019 , ada 32 ribu guru PNS yang mau pensiun. Padahal , pemerintah sentra sudah menghasilkan kebijakan tidak memperbesar guru PNS.

"Ini yang mau kami laksanakan pemetaan ," kata Kepala Dikbud Jatim Saiful Rachman.

Dia menerangkan , ada rumus tersendiri untuk memetakan para guru. Yakni , dengan memikirkan keadaan guru di setiap sekolah , rombongan menuntut ilmu , serta bidang studi yang gurunya kosong atau berlebih.

"Harus diperhitungkan minimal 24 jam mengajar. Jangan hingga guru rebutan jam ," tegasnya.

Nah , di Jatim ada 9 ribu guru honorer yang sanggup mengisi kekosongan di SMA/SMK. Untuk itu , seleksi akan dijalankan sesuai dengan road map pengisian guru yang sedang disusun. Setelah SMA/SMK dilimpahkan ke provinsi pada Oktober , seleksi dimulai.

"Setelah Oktober , akan dijumlah benar , dipilih ," tuturnya.

Saiful memastikan , pihaknya tidak sanggup asal-asalan mengangkat guru honorer. Sebab , hal itu berhubungan dengan honor guru. Berbeda dengan honor guru PNS , honor para guru tidak tetap tersebut dikerjakan pemerintah kabupaten/kota atau sekolah masing-masing.

Jika semua guru honorer dipekerjakan , provinsi akan kebingungan mengeluarkan duit honor mereka. Adapun honor guru PNS dibayarkan sentra lewat Pemprov Jatim. Pemprov akan pribadi memasukkan ke rekening guru masing-masing lewat Bank Jatim.

Dia menerangkan , ada dua klasifikasi guru dalam hal mutu. Pertama , guru dengan kelompok kepangkatan rendah , tetapi memiliki kompetensi tinggi. Kedua , guru dengan kelompok kepangkatan tinggi , tetapi kompetensinya rendah. Nah , guru dengan klasifikasi kedua itulah yang perlu diwaspadai.

"Karena secara usia mereka sudah senior , produktivitas menurun ," katanya.

Mantan kepala Badan Diklat Jatim itu akan memetakan kembali keperluan atau ketersediaan guru di Jawa Timur. Baik guru-guru yang mau pensiun maupun berhubungan dengan guru-guru yang mau dikerjakan pemprov sehabis pelimpahan SMA/SMK.

"Formasi mesti dipertahankan biar tidak terjadi kelemahan guru.

Sumber:www.idhonorer.com

Demikian info  ini kami sampaikan mudah-mudahan berkhasiat dan berharga ,Terima kasih.