Pemerataan Kualitas Pendidikan Tekan Urbanisasi
Selamat malam yang ada di seluruh nusantara simak Informasi berikut: sekilas wacana pemerataan pendidikan yang menyebabakna urbanisasi penduduk.
Urbanisasi selama ini menjadi permasalahan kota-kota besar. Terlebih lagi di Ibu Kota DKI Jakarta , arus urbanisasi meningkat usai masa libur Idul Fitri.
Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Didi Suprijadi menyampaikan pemerataan mutu pendidikan sampai ke daerah-daerah terpencil akan sanggup menekan urbanisasi. "Banyak orangtua yang menyekolahkan atau menguliahkan anak ke kota besar alasannya yaitu mutu pendidikan antara kawasan satu dengan yang lain tidak sebanding ," kata Didi , seumpama dilansir Antara , Kamis (21/7/2016).
Didi menyampaikan , pendidikan di kota besar yang lebih baik dibandingkan dengan pendidikan di kawasan menjadi magnet penduduk desa dan kota kecil untuk menyekolahkan anaknya ke kota besar. Apalagi , sekolah-sekolah di kota besar lazimnya menawarkan kuota untuk kandidat murid dari luar kota.
Di segi lain , alasannya yaitu adanya kesenjangan mutu antara sekolah di kota-kota besar dengan di kawasan , ada asumsi bahwa sekolah di kota akan lebih bergengsi.
"Orang merasa lebih bergengsi jikalau sekolah atau kuliah di Jakarta , Yogyakarta atau Bandung. Padahal , mungkin di wilayahnya juga ada sekolah atau universitas yang setara ," tuturnya.
Untuk mengembangkan mutu pendidikan dan meminimalisir kesenjangan antara kawasan dengan kota besar , Didi beropini , salah satunya yaitu dengan pemenuhan tenaga guru yang berkualitas. Namun , yang memprihatinkan yaitu secara lazim dikuasai guru di kawasan yaitu honorer.
"Di banyak kawasan , masih banyak SD yang memiliki delapan guru , cuma kepala sekolahnya saja yang pegawai negeri sipil (PNS) , yang yang lain cuma guru honorer dengan bayaran cuma Rp300 ribu ," katanya.
Didi menyampaikan , guru honorer dengan gaji yang minim tidak akan sanggup mengajar dengan optimal alasannya yaitu kesejahteraannya tidak terjamin. Nasib guru honorer kian menyedihkan alasannya yaitu pemerintah melarang pungutan yang dilaksanakan sekolah terhadap orangtua murid.
"Padahal , sekolah mengeluarkan duit gaji guru honorer salah satunya dari peran serta pendidikan yang diberikan orangtua murid ,
Sumber: news.okezone.com
Semoga Informasi ini: semoga berharga dan kita lebih mengembangkan mutu dan contoh berpikir kita ,Terima kasih
Urbanisasi selama ini menjadi permasalahan kota-kota besar. Terlebih lagi di Ibu Kota DKI Jakarta , arus urbanisasi meningkat usai masa libur Idul Fitri.
Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Didi Suprijadi menyampaikan pemerataan mutu pendidikan sampai ke daerah-daerah terpencil akan sanggup menekan urbanisasi. "Banyak orangtua yang menyekolahkan atau menguliahkan anak ke kota besar alasannya yaitu mutu pendidikan antara kawasan satu dengan yang lain tidak sebanding ," kata Didi , seumpama dilansir Antara , Kamis (21/7/2016).
Didi menyampaikan , pendidikan di kota besar yang lebih baik dibandingkan dengan pendidikan di kawasan menjadi magnet penduduk desa dan kota kecil untuk menyekolahkan anaknya ke kota besar. Apalagi , sekolah-sekolah di kota besar lazimnya menawarkan kuota untuk kandidat murid dari luar kota.
Di segi lain , alasannya yaitu adanya kesenjangan mutu antara sekolah di kota-kota besar dengan di kawasan , ada asumsi bahwa sekolah di kota akan lebih bergengsi.
"Orang merasa lebih bergengsi jikalau sekolah atau kuliah di Jakarta , Yogyakarta atau Bandung. Padahal , mungkin di wilayahnya juga ada sekolah atau universitas yang setara ," tuturnya.
Untuk mengembangkan mutu pendidikan dan meminimalisir kesenjangan antara kawasan dengan kota besar , Didi beropini , salah satunya yaitu dengan pemenuhan tenaga guru yang berkualitas. Namun , yang memprihatinkan yaitu secara lazim dikuasai guru di kawasan yaitu honorer.
"Di banyak kawasan , masih banyak SD yang memiliki delapan guru , cuma kepala sekolahnya saja yang pegawai negeri sipil (PNS) , yang yang lain cuma guru honorer dengan bayaran cuma Rp300 ribu ," katanya.
Didi menyampaikan , guru honorer dengan gaji yang minim tidak akan sanggup mengajar dengan optimal alasannya yaitu kesejahteraannya tidak terjamin. Nasib guru honorer kian menyedihkan alasannya yaitu pemerintah melarang pungutan yang dilaksanakan sekolah terhadap orangtua murid.
"Padahal , sekolah mengeluarkan duit gaji guru honorer salah satunya dari peran serta pendidikan yang diberikan orangtua murid ,
Sumber: news.okezone.com
Semoga Informasi ini: semoga berharga dan kita lebih mengembangkan mutu dan contoh berpikir kita ,Terima kasih
Tidak ada komentar untuk "Pemerataan Kualitas Pendidikan Tekan Urbanisasi"
Posting Komentar