Mau Jadi Kepsek? Setor Dahulu Segini...
Selamat malam....Bapak ibu dimana saja berada ,berikut: kami informasikan bahawa penawaran khusus jabatan disekolah negeri ,simak ulasanya.
Promosi jabatan di lingkungan sekolah negeri di Kota Bekasi disebut-sebut ada banderol harga. Untuk setiap jenjang sekolah , banderolnya berbeda-beda. Uang disetor ke oknum pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan. Benarkah begitu?
Radar Bekasi menjajal menelusuri kendala ini. Seorang guru mengaku dipromosikan menjadi kepala sekolah SDN. Promosi jabatan itu ternyata tidak gratis. Ada duit yang mesti disetor ke Dinas Pendidikan.
’’Suruh setor Rp 7 ,5 juta. Itu buat ambil SK Kepsek. Gak pakai kuitansi. Kalau gak bayar , ya SK gak keluar ,’’ ungkap lelaki berinisial S yang juga menyebutkan bahwa duit mesti diserahkan ke sekretaris Dinas Pendidikan itu.
"Ya memang begitu prosesnya. Kalau mau penawaran khusus guru jadi kepsek ya bayar. Kalau gak mau bayar gak sanggup jadi kepsek tetep aja jadi guru. Gak sanggup naik jabatan ," ungkapnya.
Selain penawaran khusus guru menjadi kepsek , oknum pejabat di Dinas Pendidikan ini juga mematok harga untuk sejumlah kepsek yang ingin mutasi. Kabar yang beredar , kepsek yang membawahi 250 murid akan mutasi ke sekolah yang memiliki 1000 murid. Untuk mutasi tersebut Kepsek mesti merogoh kocek Rp 50 juta. Begitu juga dengan Plt kepala Unit Sekolah Baru (USB) untuk mengambil SK pun mesti mengeluarkan uang.
Permainan mutasi dengan memakai duit yang menjadi salah satu syarat , ternyata telah berjalan lama. Sejumlah guru dan kepsek pun tidak sanggup berbuat banyak dan mengikuti permainan pejabat Disdik tersebut. "Teman-teman lainnya protes juga , namun mau gimana lagi. Soalnya semuakan gak pake kuitansi pembayaran. Kalau mau bayar kalau gak mau ya udah di posisinya yang usang aja ," tuturnya lagi.
Terpisah , Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Ali Fauzi membantah adanya permainan duit dalam proses pengangkatan maupun rotasi pegawai untuk jabatan kepala sekolah.
Pria yang bersahabat disapa Ali ini menerangkan untuk pengangkatan maupun rotasi di Disdik Kota Bekasi semua ada aturannya dan pegawai yang memiliki kinerja baik sanggup mengikuti promosi.
Gak ada itu pakai duit , saya gak ngarti gitu-gituan. Kalau beliau elok kerjanya niscaya akan dipromosikan ," ujar Ali di saat dikonfirmasi Radar Bekasi , Selasa (2/8).
Ali melanjutkan , pihaknya berani dipertemukan dengan pegawai yang menyampaikan bahwa penawaran khusus dan rotasi pegawai mesti memakai duit pelincin. Pihaknya menjamin semua pegawai yang mengikuti proses penawaran khusus , tidak memakai uang. Selain itu , di saat pembagian SK juga dihadapan perserta rapat dan tidak diberikan secara pribadi hal itu selaku wujud transparansi.
"Ya gimana mau ada duit , ngasih SK nya juga dihadapan akseptor rapat kok. Gak sembunyi-sembunyi. Saya juga maklum kalau ada gunjingan seumpama itu , bayak yang sirik ," pungkasnya
Sumber:www.jpnn.com
Terima kasih atas segala perhatian biar bermanfaat.
Promosi jabatan di lingkungan sekolah negeri di Kota Bekasi disebut-sebut ada banderol harga. Untuk setiap jenjang sekolah , banderolnya berbeda-beda. Uang disetor ke oknum pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan. Benarkah begitu?
’’Suruh setor Rp 7 ,5 juta. Itu buat ambil SK Kepsek. Gak pakai kuitansi. Kalau gak bayar , ya SK gak keluar ,’’ ungkap lelaki berinisial S yang juga menyebutkan bahwa duit mesti diserahkan ke sekretaris Dinas Pendidikan itu.
"Ya memang begitu prosesnya. Kalau mau penawaran khusus guru jadi kepsek ya bayar. Kalau gak mau bayar gak sanggup jadi kepsek tetep aja jadi guru. Gak sanggup naik jabatan ," ungkapnya.
Selain penawaran khusus guru menjadi kepsek , oknum pejabat di Dinas Pendidikan ini juga mematok harga untuk sejumlah kepsek yang ingin mutasi. Kabar yang beredar , kepsek yang membawahi 250 murid akan mutasi ke sekolah yang memiliki 1000 murid. Untuk mutasi tersebut Kepsek mesti merogoh kocek Rp 50 juta. Begitu juga dengan Plt kepala Unit Sekolah Baru (USB) untuk mengambil SK pun mesti mengeluarkan uang.
Permainan mutasi dengan memakai duit yang menjadi salah satu syarat , ternyata telah berjalan lama. Sejumlah guru dan kepsek pun tidak sanggup berbuat banyak dan mengikuti permainan pejabat Disdik tersebut. "Teman-teman lainnya protes juga , namun mau gimana lagi. Soalnya semuakan gak pake kuitansi pembayaran. Kalau mau bayar kalau gak mau ya udah di posisinya yang usang aja ," tuturnya lagi.
Terpisah , Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Ali Fauzi membantah adanya permainan duit dalam proses pengangkatan maupun rotasi pegawai untuk jabatan kepala sekolah.
Pria yang bersahabat disapa Ali ini menerangkan untuk pengangkatan maupun rotasi di Disdik Kota Bekasi semua ada aturannya dan pegawai yang memiliki kinerja baik sanggup mengikuti promosi.
Gak ada itu pakai duit , saya gak ngarti gitu-gituan. Kalau beliau elok kerjanya niscaya akan dipromosikan ," ujar Ali di saat dikonfirmasi Radar Bekasi , Selasa (2/8).
Ali melanjutkan , pihaknya berani dipertemukan dengan pegawai yang menyampaikan bahwa penawaran khusus dan rotasi pegawai mesti memakai duit pelincin. Pihaknya menjamin semua pegawai yang mengikuti proses penawaran khusus , tidak memakai uang. Selain itu , di saat pembagian SK juga dihadapan perserta rapat dan tidak diberikan secara pribadi hal itu selaku wujud transparansi.
"Ya gimana mau ada duit , ngasih SK nya juga dihadapan akseptor rapat kok. Gak sembunyi-sembunyi. Saya juga maklum kalau ada gunjingan seumpama itu , bayak yang sirik ," pungkasnya
Sumber:www.jpnn.com
Terima kasih atas segala perhatian biar bermanfaat.
Tidak ada komentar untuk "Mau Jadi Kepsek? Setor Dahulu Segini..."
Posting Komentar